
Para teroris kembali muncul ke permukaan dengan sejumlah aksi. Seperti bom bunuh diri di gereja katedral Makassar dan teror di Mabes Polri. Menanggapi hal tersebut, Khoirul Anam, M.Pd.I Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) menghimbau seluruh civitas akademik untuk menangkal paham radikalisme.
Dekan FDKI IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk tersebut meminta semua dosen baik Prodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) maupun Prodi Manajemen Dakwah (MD) untuk menyisipkan pesan-pesan terkait dengan bahaya paham aliran keras. Menurutnya, salah satu sasaran empuk aliran keras ini yaitu peguruan tinggi.
“Kami mohon kerjasama semua civitas akademik khususnya dosen untuk mengedukasi mahasiswa agar tidak terjerumus ke dalam paham radikal. Upayakan saat memberi materi kuliah disinggung soal posisi teroris dan bahaya ajaran yang diyakininya,” ungkap Anam saat ditemui di Ruang Dekan, Kamis (1/3/2021).
Tak hanya itu, Anam juga menghimbau semua mahasiswa untuk tetap waspada terhadap aliran-aliran keras. Banyak modus yang dipakai oleh teroris untuk merekrut anggota. Mulai dari masuk ke jama’ah atau perkumpulan hingga masuk ke lingkungan kampus.
“Perlu kerjasama mahasiswa untuk bersama-sama memerangi teroris yang tidak dibenarkan oleh agama. Mahasiswa harus kritis namun juga harus diimbangi dengan pengetahuan. Jangan sampai kritis saja tapi pengetahuan dangkal sehingga ilmu yang didapat hanya setengah-setengah,” jelas Dekan.
“Pengetahuan setengah-setengah itu akibatnya ya membunuh orang. Semangatnya tinggi tetapi salah dalam mengambil keputusan. Orang-orang ini jika dibiarkan berkembang kan sangat berbahaya,” tegasnya.
Pesan ini tidak hanya untuk civitas akademik FDKI IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk saja tetapi juga untuk masyarakat Kabupaten Nganjuk. Apalagi Densus 88 telah mengamankan terduga teroris Dusun Kentingan, Desa Puhkerep, Kecamatan Rejoso pada Selasa, 30 Maret 2021 lalu.
“Adanya terduga teroris yang ditangkap Densus 88 kemarin itu mestinya menambah kewaspadaan kita terhadap lingkungan. Tetangga kanan kiri yang cenderung tertutup patut kita curigai. Setidaknya dapat menghambat bibit teroris berkembang,” pungkasnya.